Sabtu, 21 Januari 2017

IKATAN KIMIA

Unsur-unsur di alam pada umumnya tidak ada yang berada dalam keadaan tunggal, kecuali atom yang terdapat pada golongan VIII A (unsur gas mulia). Unsur di alam cenderung bergabung dengan unsur lainnya melalui ikatan kimia untuk mencapai kestabilan. Melalui ikatan kimia unsur-unsur yang bergabung tersebut membentuk zat berupa unsur atau senyawa dalam upaya pencapaian kestabilan.


Bagaimana cara atom-atom tersebut berikatan?

A.    KECENDERUNGAN SUATU UNSUR UNTUK MENCAPAI KESTABILAN

      1. Kestabilan Unsur Gas Mulia
    Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak stabil. Kulit terluar atom-atom gas mulia terisi penuh oleh 2 elektron (untuk He) dan 8 elektron (untuk atom gas mulia lainnya). Susunan elektron gas mulia disebut susunan duplet (untuk He) dan susunan oktet (untuk gas mulia lainnya).
                   He = 2
Ne = 2. 8
Ar = 2. 8.  8
Kr = 2. 8. 18.   8
Xe = 2. 8. 18. 18.   8
                   Rn = 2. 8. 18. 32. 18.  8
     
     2.  Cara Atom-Atom yang Tidak Stabil Mencapai Kestabilannya
a.      Atom dengan kecenderungan melepaskan elektron
Atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi sedikit misalnya unsur-unsur golongan IA (kecuali atom H), IIA, dan IIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan melepaskan elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion positif atau kation. Unsur yang memiliki kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektropositif. Contoh: Konfigurasi elektron 11Na: 2. 8. 1. Untuk mencapai kestabilannya, atom Na cenderung melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (gas mulia), yaitu 2. 8.
                  Na                   →        Na+   +   e-
                  2. 8. 1                          2. 8
b.      Atom dengan kecenderungan menerima elektron
Atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi dalam jumlah banyak, misalnya unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA dan VIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan menerima elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion negatif atau anion. Unsur yang memiliki kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektronegatif. Contoh: Konfigurasi elektron 17Cl: 2. 8. 7. Untuk mencapai kestabilannya, atom Cl cenderung menerima 1 elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ar (gas mulia), yaitu 2. 8. 8.
                  Cl          +   e-  →       Cl
                                    2. 8. 7                          2. 8. 8


B.    IKATAN ANTARATOM

IKATAN ION


Ikatan ion dapat terjadi jika ada serah terima elektron dari ion positif (atom yang melepaskan elektron) ke ion negatif (atom yang menangkap elektron). Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan dinamakan senyawa ion.

a)      Pembentukan Ikatan Ion

Umumnya, ikatan ion terjadi antara atom logam yang cenderung melepaskan elektron dengan atom nonlogam yang cenderung menerima elektron.

Contoh:
1)      Ikatan yang terjadi antara atom Na dan Cl
11Na              →   Na+   +   e-
2. 8. 1                   2. 8
17Cl    +   e-     →   Cl-
2. 8. 7                   2. 8. 8 
_____________________+
Na+    +   Cl-  →  NaCl
Jadi rumus kimianya: NaCl

                   Pembentukan ikatan ion dengan gambaran struktur lewis:
2)      Ikatan yang terjadi antara atom Ca dan F
20Ca dengan 9F
20Ca             →     Ca2+  +  2e
2. 8. 8. 2               2. 8. 8
9F    +   e→          F-
  2. 7                     2. 8                             
______________________+
Ca2+   +  2F-    → CaF2
Jadi rumus kimianya: CaF2

Pembentukan ikatan ion dengan gambaran struktur lewis:
b)     Sifat-sifat Senyawa Ion
Senyawa ion mempunyai beberapa sifat, di antaranya:

1)      berwujud padat pada suhu kamar
Pada ikatan ion terjadi gaya tarik menarik (elektrostatik) antara kation dengan anion. Tarik menarik akibat muatan ion yang berlawanan antara Na+ dan Cl-, tidak berhenti sampai terbentuknya sepasang ikatan ion tetapi sampai terbentuknya struktur kristal.
2)      mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi
Struktur kristal senyawa ion yang terbentuk memengaruhi sifat fisika senyawanya. Struktur kristal itu tersusun atas jutaan ion Na+ dan Cl-. Setiap ion Na+ dapat mengikat 6 ion Cl-. Begitu juga dengan ion Cl- yang dapat mengikat 6 ion Na+. Gaya tarik menarik antarion sangat kuat sehingga posisi ion-ion tidak mudah berubah dan diperlukan energi yang cukup besar untuk memutuskan ikatan ionnya. Hal itulah yang menyebabkan garam berwujud kristal padat, serta mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
3)      dapat menghantarkan listrik dalam bentuk cairan atau lelehan
Sifat senyawa ion yang dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan dalam bentuk cairan atau lelehan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. 
4)      mempunyai sifat keras namun mudah rapuh
   Posisi ion Na+ dan Cl- berselang seling untuk memaksimalkan daya tarik antarion. Pada saat garam dikenakan suatu energi, misalnya dipukul menggunaka palu, lapisan yang terkena pukulan akan bergeser sehingga ion-ion yang bermuatan sama dari lapisan yang berbeda akan saling berhadapan. Ion-ion yang muatannya sama akan saling menolak. Tolak menolak antarion itulah yang menyebabkan kekuatan ikatan ion akan berkurang sehingga garam dapur dan senyawa ion lainnya bersifat rapuh.

Berikut adalah animasi ikatan ion.



IKATAN KOVALEN


   Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen cenderung terjadi pada atom nonlogam.

a)      Pembentukan Ikatan Kovalen

       Umumnya, ikatan kovalen dibentuk oleh atom-atom nonlogam. Jika atom-atom yang berikatan kovalen berasal dari atom sejenis, maka molekul yang terbentuk dinamakan molekul unsur. Adapun molekul yang terbentuk dari ikatan kovalen atom-atom yang tidak sejenis dinamakan molekul senyawa.

1)      Pembentukan ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan.
Contoh:
ü  Ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl

ü  Ikatan yang terjadi antara 2 atom H

2)      Pembentukan ikatan kovalen rangkap
Ikatan kovalen rangkap merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Ada 2 jenis ikatan kovalen rangkap yaitu ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen rangkap 3.
Contoh:
ü  Ikatan yang terjadi antara 2 atom O


ü  Ikatan yang terjadi antara 2 atom N


b)     Sifat-sifat Senyawa kovalen
Senyawa kovalen mempunyai beberapa sifat, di antaranya:
1)  berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar
2)  mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah
3)  kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik
4) umumnya bersifat lunak

Video Pembelajaran Ikatan Kimia



Berikut file powerpoint ikatan kimia.








Untuk mengecek pemahaman kalian, silakan kerjakan soal berikut.

Quiz 1




Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat belajar.



Lokasi: Surabaya, Surabaya City, East Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar