Rabu, 02 Agustus 2017

Kamis, 26 Januari 2017

DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN


Pernahkan kalian melihat orang yang menangkap ikan di saluran air dengan menggunakan tongkat? Tahukah kalian bahwa tongkat tersebut sebenarnya mengandung aliran listrik? Untuk apa tongkat tersebut digunakan? Amana tau berbahaya kah kegiatan tersebut? Marilah kita bahas bersama-sama materi ini.


Materi yang akan kita pelajari adalah campuran homogen atau biasa disebut larutan. Larutan dapat dibagi menjadi beberapa pengelompokkannya lagi, berdasarkan daya hantar listriknya atau elektrolitnya; jenis zat pelarutnya; dan jenis zat terlarutnya. Namun, pada materi kelas X, hal yang didiskusikan adalah larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Untuk menguji daya hantar listrik larutan, kita perlu menyiapkan alat uji elektrolitnya terlebih dahulu. Berikut adalah gambar alat uji elektrolit tersebut!


Keterangan gambar:
1.      baterai
2.      kabel
3.      lampu
4.      elektroda positif
5.      elektroda negatif
6.      larutan yang diuji
7.      gelas kimia

Lakukan uji daya hantar listrik larutan berdasarkan LKS praktikum berikut.




Berdasarkan Daya hantar listriknya atau elektrolitnya, larutan dibagi menjadi penghantar listrik atau konduktor dan isolator. Larutan konduktor atau larutan elektrolit adalah larutan yang apabila diberi arus listrik maka akan menjadi penghantar yang baik, misal air aki pada kendaraan bermotor. Larutan elektrolit pun masih dibagi lagi menjadi elektrolit kuat dan lemah. Larutan isolator atau larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, misal larutan gula. Cara yang mudah untuk mengetahui daya hantar listrik pada larutan adalah dengan melakukan uji nyala lampu. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini!



Untuk lebih jelasnya perhatikan video pembelajaran di bawah ini.




Berbagai cara dalam penangkapan ikan salah satunya adalah dengan menggunakan alat setruman listrik untuk menangkap ikan. Penangkapan semacam ini, biasanya dilakukan di tempat genangan air yang tidak begitu dalam, seperti di parit atau genangan air bekas aliran sungai. Tapi tahukah anda bahwa cara menangkap ikan dengan menggunakan setruman sangat berbahaya karena ketika setruman dihidupkan di dalam air maka air itu bisa mengantarkan listrik. Nah, bagi Anda yang sering atau suka menggunakan alat setrum untuk menangkap ikan perlu untuk hati-hati karena bisa merenggut nyawa Anda.
Untuk mengecek pemahaman kalian, silakan kerjakan soal berikut.

Quiz 1


Quiz Daya Hantar Listrik Larutan - ProProfs » ProProfs Personality Quizzes


Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat belajar.


Sabtu, 21 Januari 2017

IKATAN KIMIA

Unsur-unsur di alam pada umumnya tidak ada yang berada dalam keadaan tunggal, kecuali atom yang terdapat pada golongan VIII A (unsur gas mulia). Unsur di alam cenderung bergabung dengan unsur lainnya melalui ikatan kimia untuk mencapai kestabilan. Melalui ikatan kimia unsur-unsur yang bergabung tersebut membentuk zat berupa unsur atau senyawa dalam upaya pencapaian kestabilan.


Bagaimana cara atom-atom tersebut berikatan?

A.    KECENDERUNGAN SUATU UNSUR UNTUK MENCAPAI KESTABILAN

      1. Kestabilan Unsur Gas Mulia
    Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak stabil. Kulit terluar atom-atom gas mulia terisi penuh oleh 2 elektron (untuk He) dan 8 elektron (untuk atom gas mulia lainnya). Susunan elektron gas mulia disebut susunan duplet (untuk He) dan susunan oktet (untuk gas mulia lainnya).
                   He = 2
Ne = 2. 8
Ar = 2. 8.  8
Kr = 2. 8. 18.   8
Xe = 2. 8. 18. 18.   8
                   Rn = 2. 8. 18. 32. 18.  8
     
     2.  Cara Atom-Atom yang Tidak Stabil Mencapai Kestabilannya
a.      Atom dengan kecenderungan melepaskan elektron
Atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi sedikit misalnya unsur-unsur golongan IA (kecuali atom H), IIA, dan IIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan melepaskan elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion positif atau kation. Unsur yang memiliki kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektropositif. Contoh: Konfigurasi elektron 11Na: 2. 8. 1. Untuk mencapai kestabilannya, atom Na cenderung melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (gas mulia), yaitu 2. 8.
                  Na                   →        Na+   +   e-
                  2. 8. 1                          2. 8
b.      Atom dengan kecenderungan menerima elektron
Atom-atom unsur yang memiliki elektron valensi dalam jumlah banyak, misalnya unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA dan VIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan menerima elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion negatif atau anion. Unsur yang memiliki kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektronegatif. Contoh: Konfigurasi elektron 17Cl: 2. 8. 7. Untuk mencapai kestabilannya, atom Cl cenderung menerima 1 elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ar (gas mulia), yaitu 2. 8. 8.
                  Cl          +   e-  →       Cl
                                    2. 8. 7                          2. 8. 8


B.    IKATAN ANTARATOM

IKATAN ION


Ikatan ion dapat terjadi jika ada serah terima elektron dari ion positif (atom yang melepaskan elektron) ke ion negatif (atom yang menangkap elektron). Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan dinamakan senyawa ion.

a)      Pembentukan Ikatan Ion

Umumnya, ikatan ion terjadi antara atom logam yang cenderung melepaskan elektron dengan atom nonlogam yang cenderung menerima elektron.

Contoh:
1)      Ikatan yang terjadi antara atom Na dan Cl
11Na              →   Na+   +   e-
2. 8. 1                   2. 8
17Cl    +   e-     →   Cl-
2. 8. 7                   2. 8. 8 
_____________________+
Na+    +   Cl-  →  NaCl
Jadi rumus kimianya: NaCl

                   Pembentukan ikatan ion dengan gambaran struktur lewis:
2)      Ikatan yang terjadi antara atom Ca dan F
20Ca dengan 9F
20Ca             →     Ca2+  +  2e
2. 8. 8. 2               2. 8. 8
9F    +   e→          F-
  2. 7                     2. 8                             
______________________+
Ca2+   +  2F-    → CaF2
Jadi rumus kimianya: CaF2

Pembentukan ikatan ion dengan gambaran struktur lewis:
b)     Sifat-sifat Senyawa Ion
Senyawa ion mempunyai beberapa sifat, di antaranya:

1)      berwujud padat pada suhu kamar
Pada ikatan ion terjadi gaya tarik menarik (elektrostatik) antara kation dengan anion. Tarik menarik akibat muatan ion yang berlawanan antara Na+ dan Cl-, tidak berhenti sampai terbentuknya sepasang ikatan ion tetapi sampai terbentuknya struktur kristal.
2)      mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi
Struktur kristal senyawa ion yang terbentuk memengaruhi sifat fisika senyawanya. Struktur kristal itu tersusun atas jutaan ion Na+ dan Cl-. Setiap ion Na+ dapat mengikat 6 ion Cl-. Begitu juga dengan ion Cl- yang dapat mengikat 6 ion Na+. Gaya tarik menarik antarion sangat kuat sehingga posisi ion-ion tidak mudah berubah dan diperlukan energi yang cukup besar untuk memutuskan ikatan ionnya. Hal itulah yang menyebabkan garam berwujud kristal padat, serta mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
3)      dapat menghantarkan listrik dalam bentuk cairan atau lelehan
Sifat senyawa ion yang dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan dalam bentuk cairan atau lelehan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. 
4)      mempunyai sifat keras namun mudah rapuh
   Posisi ion Na+ dan Cl- berselang seling untuk memaksimalkan daya tarik antarion. Pada saat garam dikenakan suatu energi, misalnya dipukul menggunaka palu, lapisan yang terkena pukulan akan bergeser sehingga ion-ion yang bermuatan sama dari lapisan yang berbeda akan saling berhadapan. Ion-ion yang muatannya sama akan saling menolak. Tolak menolak antarion itulah yang menyebabkan kekuatan ikatan ion akan berkurang sehingga garam dapur dan senyawa ion lainnya bersifat rapuh.

Berikut adalah animasi ikatan ion.



IKATAN KOVALEN


   Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen cenderung terjadi pada atom nonlogam.

a)      Pembentukan Ikatan Kovalen

       Umumnya, ikatan kovalen dibentuk oleh atom-atom nonlogam. Jika atom-atom yang berikatan kovalen berasal dari atom sejenis, maka molekul yang terbentuk dinamakan molekul unsur. Adapun molekul yang terbentuk dari ikatan kovalen atom-atom yang tidak sejenis dinamakan molekul senyawa.

1)      Pembentukan ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan.
Contoh:
ΓΌ  Ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl

ΓΌ  Ikatan yang terjadi antara 2 atom H

2)      Pembentukan ikatan kovalen rangkap
Ikatan kovalen rangkap merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Ada 2 jenis ikatan kovalen rangkap yaitu ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen rangkap 3.
Contoh:
ΓΌ  Ikatan yang terjadi antara 2 atom O


ΓΌ  Ikatan yang terjadi antara 2 atom N


b)     Sifat-sifat Senyawa kovalen
Senyawa kovalen mempunyai beberapa sifat, di antaranya:
1)  berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar
2)  mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah
3)  kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik
4) umumnya bersifat lunak

Video Pembelajaran Ikatan Kimia



Berikut file powerpoint ikatan kimia.








Untuk mengecek pemahaman kalian, silakan kerjakan soal berikut.

Quiz 1




Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat belajar.



Rabu, 18 Januari 2017

Ilmu Kimia dalam Al Quran

Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. Al-Qur’an bukan buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya. Penjelasan ini tidak pernah bertentangan dengan temuan-temuan ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang baru ditemukan dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah diungkapkan dalam Al-Qur’an 14 abad silam. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan salah satu bukti terpenting yang menegaskan keberadaan Allah.
Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan ilmu pengetahuan alam, suatu ilmu yang menjelaskan struktur perubahan dari suatu objek setara, yang di akibatkan oleh suatu reaksi. Ternyata, pengetahuan kimia tersebut telah diungkapkan dalam Al-qur’an sejak zaman dulu. Adapun penjelasan secara detail nya, baru bisa dijelaskan pada zaman baru-baru ini.
Berikut, beberapa ayat-ayat Al-qur’an terhadap ilmu kimia, beserta tafsirannya :
Keseimbangan dalam atom
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs. Yaasin : 40)
Sebuah atom dan pergerakannya, merupakan miniatur dari pergerakan galaksi kita. Kita perlu meninjau lebih jauh ke perincian tentang struktur sempurna yang berada di dalam sebuah atom. Seperti yang Anda ketahui, elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua netron bermuatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom menarik elektron kepadanya. Karena alasan ini, elektron tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal (yang menarik elektron menjauhi inti) yang terjadi akibat kecepatan elektron.
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat kebesaran Allah”.(Qs. Az-zariat : 49)
Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam jumlah sama di bagian pusatnya. Maka, muatan listrik atom berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume maupun massa proton lebih besar daripada elektron. Jika kita membandingkannya, perbedaan di antara kedua partikel ini adalah seperti perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang kenari. Walaupun demikian, muatan listrik total keduanya tetap sama besar.
“Sungguh, Kami menciptakan sesuatu menurut ukuran”. (Qs. Al-Qamar : 49)

Fenomena air hujan
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?” (Q.S Al-Anbiya’ [21]: 30)
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti. (Qs. Al-Baqarah : 164)
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:10-11)
Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut mengandung zat-zat tertentu “yang menghidupkan” negeri yang telah mati. Air “pemberi kehidupan” ini disebut “air tensi permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk pada tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan mikro”. Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter, terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam lubuk mereka beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor, magnesium, potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobalt, dan timah. Air yang bermuatan “penyubur ini” terangkat ke langit oleh angin dan setelah beberapa saat kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan. Benih dan tanaman di bumi mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur yang esensial bagi pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa ini diungkapkan di sebuah ayat lain dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami turunkan dari langit air yang membawa berkah, dan dengan itu Kami tumbukan kebun-kebunan dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (Qs. Qaaf, 9)

Garam-garam yang jatuh dengan hujan merupakan contoh kecil unsur-unsur tertentu (kalsium, magnesium, potasiom, dsb.) yang dipakai untuk menambah kesuburan. Logam-logam berat yang terdapat di tipe-tipe aerosol ini merupakan unsur lain yang menambah kesuburan dalam pertumbuhan dan pemproduksian tanaman.
Lebah dan cairan madu
Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan untuk mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur, sifat, dan kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Allah berfirman:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S Al-Nahl [16]: 68-69).
Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau dampaknya.
Keseimbangan Di Atmosfer
“Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. al-Baqarah :29)
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka hati.” Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusan-Nya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami menjadikannya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (Qs. Fushshilat [41]: 11-12)
Atmosfer bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer dapat dibagi ke dalam dua kelompok: “gas yang reaktif” dan “gas yang tidak reaktif”. Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa reaksi yang melibatkan gas reaktif sangat penting bagi kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif akan menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. Misalnya, argon dan nitrogen adalah gas tidak aktif, yang hanya dapat bereaksi secara terbatas. Bila kedua gas tersebut mudah bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah menjadi asam nitrat. Sebaliknya, oksigen bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik, dan bahkan batuan. Reaksi tersebut menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan karbon dioksida.
Sebagaimana telah dikemukan pada uraian sebelumnya, Al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-Qur’an di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia.
Sumber: http://baitulmaqdis.com/mukjizat-islam/kimia/al-quran-dan-ilmu-kimia/

Sekilas mengenai KIMIA

KIMIA itu apa sih?
            Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan ini kita cukup melihat sekeliling. Jika kita sedang berada di kelas, mungkin yang terlihat adalah kursi, papan tulis, spidol, buku, pensil, dan meja. Jika kita ada di ruang terbuka, kita bisa melihat pepohonan, bunga, kucing, bahkan kendaraan yang mengeluarkan asap.
            Itulah kimia!! Kimia ada di sekitar kita. Kita sering takut mendengar kata kimia, tapi tanpa sadar kita terus menggunakannya. Tak percaya kah? Makanan yang kita makan, air yang kita minum, dan obat yang kita telan adalah bahan kimia. Alam semesta dan segala isinya termasuk kita sendiri berasal dari bahan kimia, dan dihasilkan oleh reaksi kimia.
            Allah SWT telah menciptakan bumi dan segala isinya dengan sangat sempurna. Kimia adalah pendekatan lain untuk mengenal segala ciptaan Allah. Dengan belajar kimia kita akan meyakini kebesaran Sang Pencipta.

Apa saja yang dipelajari dalam Kimia?
            Pada dasarnya kimia itu mempelajari perubahan materi yang ditinjau dari struktur materi, sifat materi secara kinetika dan termodinamika. Secara lebih sederhana, mempelajari kimia berarti mempelajari rahasia alam yang diselipkan oleh Allah SWT di antara ciptaannya. Seperti contohnya kita mengenal besi sebagai logam yang paling umum digunakan. Dari Al Quran disebutkan bahwa besi diturunkan dari langit. Kemudian, para ilmuwan meneliti unsur besi itu. Dari hasil penelitian diketahui kalau ternyata keadaan bumi memang tak memungkinkan untuk bisa menghasilkan besi. Lalu para ilmuwan menyelidiki darimana besi berasal, dan ternyata besi memang benar-benar diturunkan, secara harfiah, yaitu dengan meluncurnya meteor ke Bumi.


Masih banyak lagi penelitian-penelitian di bidang kimia yang membenarkan ayat-ayat Al Quran. Jadi ketika kita mempelajari kimia, berarti kita mempelajari ayat-ayat Allah yang tersirat di alam semesta ini.

Apa gunanya belajar kimia?
            Tidak ada ilmu yang tak berguna. Melalui kimia, kita belajar menyelidiki suatu masalah yang terjadi di lingkungan sekitar bahkan di alam semesta ini. Dengan begitu kita bisa tahu penyebab suatu masalah dan berpikir untuk mengatasinya.
            Sebagai contoh, pemanasan global adalah isu penting yang sedang hangat-hangatnya saat ini. Setelah diselidiki ternyata penyebab pemanasan glibal adalah tebalnya gas karbon dioksida yang ada di atmosfer, sehingga panas dari Bumi tak bisa dipantulkan ke luar angkasa. Suatu gas bernama karbon dioksida dapat menimbulkan masalah yang mungkin bisa menenggelamkan semua daratan di Bumi! Dengan kimialah, kamu bisa belajar bagaiana mengurangi gas karbon dioksida yang ada di atmosfer bumi.


Sumber: Markun. 2008. CFC, Cool and Fun With Chemistry Cara Jitu Jadi Kimiawan Muslim. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia