Selasa, 05 November 2019
Senin, 14 Oktober 2019
Jumat, 22 Februari 2019
Latihan PTS Genap Kelas X
https://drive.google.com/file/d/13ygyYbIUTuKrqL9Yhj4TbX0ZdcsYUizs/view?usp=sharing
Selasa, 27 November 2018
Rabu, 02 Agustus 2017
Kamis, 26 Januari 2017
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
Pernahkan
kalian melihat orang yang menangkap ikan di saluran air dengan menggunakan
tongkat? Tahukah kalian bahwa tongkat tersebut sebenarnya mengandung aliran
listrik? Untuk apa tongkat tersebut digunakan? Amana tau berbahaya kah kegiatan
tersebut? Marilah kita bahas bersama-sama materi ini.
Materi
yang akan kita pelajari adalah campuran homogen atau biasa disebut larutan.
Larutan dapat dibagi menjadi beberapa pengelompokkannya lagi, berdasarkan daya
hantar listriknya atau elektrolitnya; jenis zat pelarutnya; dan jenis zat
terlarutnya. Namun, pada materi kelas X, hal yang didiskusikan adalah larutan
berdasarkan daya hantar listriknya. Untuk menguji daya hantar listrik larutan,
kita perlu menyiapkan alat uji elektrolitnya terlebih dahulu. Berikut adalah
gambar alat uji elektrolit tersebut!
Keterangan
gambar:
1.
baterai
2.
kabel
3.
lampu
4.
elektroda positif
5.
elektroda negatif
6.
larutan yang diuji
7.
gelas kimia
Lakukan uji daya hantar
listrik larutan berdasarkan LKS praktikum berikut.
Berdasarkan
Daya hantar listriknya atau elektrolitnya, larutan dibagi menjadi penghantar
listrik atau konduktor dan isolator. Larutan konduktor atau larutan elektrolit
adalah larutan yang apabila diberi arus listrik maka akan menjadi penghantar
yang baik, misal air aki pada kendaraan bermotor. Larutan elektrolit pun masih
dibagi lagi menjadi elektrolit kuat dan lemah. Larutan isolator atau larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, misal
larutan gula. Cara yang mudah untuk mengetahui daya hantar listrik pada larutan
adalah dengan melakukan uji nyala lampu. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
di bawah ini!
Untuk lebih jelasnya perhatikan video pembelajaran di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya perhatikan video pembelajaran di bawah ini.
Berbagai
cara dalam penangkapan ikan salah satunya adalah dengan menggunakan alat
setruman listrik untuk menangkap ikan. Penangkapan semacam ini, biasanya
dilakukan di tempat genangan air yang tidak begitu dalam, seperti di parit atau
genangan air bekas aliran sungai. Tapi
tahukah anda bahwa cara menangkap ikan dengan menggunakan setruman sangat
berbahaya karena ketika setruman dihidupkan di dalam air maka air itu bisa
mengantarkan listrik. Nah,
bagi Anda yang sering atau suka menggunakan alat setrum untuk menangkap ikan
perlu untuk hati-hati karena bisa merenggut nyawa Anda.
Untuk mengecek
pemahaman kalian, silakan kerjakan soal berikut.
Quiz
1
Quiz Daya Hantar Listrik Larutan - ProProfs » ProProfs Personality Quizzes
Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat belajar.
Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat belajar.
Sabtu, 21 Januari 2017
IKATAN KIMIA
Unsur-unsur di alam pada umumnya tidak ada yang berada dalam keadaan tunggal, kecuali atom yang terdapat pada golongan VIII A (unsur gas mulia). Unsur di alam cenderung bergabung dengan unsur lainnya melalui ikatan kimia untuk mencapai kestabilan. Melalui ikatan kimia unsur-unsur yang bergabung tersebut membentuk zat berupa unsur atau senyawa dalam upaya pencapaian kestabilan.
Bagaimana cara atom-atom tersebut berikatan?
A. KECENDERUNGAN SUATU UNSUR UNTUK
MENCAPAI KESTABILAN
1. Kestabilan
Unsur Gas Mulia
Atom-atom
dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas mulia.
Atom-atom gas mulia bersifat stabil sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak
stabil. Kulit terluar atom-atom gas mulia terisi penuh oleh 2 elektron (untuk
He) dan 8 elektron (untuk atom gas mulia lainnya). Susunan elektron gas mulia
disebut susunan duplet (untuk He) dan susunan oktet
(untuk gas mulia lainnya).
He = 2
Ne = 2. 8
Ar = 2. 8. 8
Kr = 2. 8. 18. 8
Xe = 2. 8. 18. 18. 8
Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
2. Cara
Atom-Atom yang Tidak Stabil Mencapai Kestabilannya
a. Atom dengan kecenderungan melepaskan
elektron
Atom-atom
unsur yang memiliki elektron valensi sedikit misalnya unsur-unsur golongan
IA (kecuali atom H), IIA, dan IIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah
oktet dengan melepaskan elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan
elektron valensi untuk membentuk ion positif atau kation. Unsur yang
memiliki kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektropositif.
Contoh: Konfigurasi elektron 11Na: 2. 8. 1. Untuk mencapai kestabilannya,
atom Na cenderung melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama
dengan atom Ne (gas mulia), yaitu 2. 8.
Na → Na+ + e-
2.
8. 1 2. 8
b. Atom dengan kecenderungan menerima
elektron
Atom-atom
unsur yang memiliki elektron valensi dalam jumlah banyak, misalnya unsur-unsur golongan
IVA, VA, VIA dan VIIA, memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan
menerima elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi
untuk membentuk ion negatif atau anion. Unsur yang memiliki
kecenderungan membentuk ion positif disebut unsur elektronegatif.
Contoh: Konfigurasi elektron 17Cl: 2. 8. 7. Untuk mencapai
kestabilannya, atom Cl cenderung menerima 1 elektron sehingga konfigurasi
elektronnya sama dengan atom Ar (gas mulia), yaitu 2. 8. 8.
Cl + e- → Cl‑
2. 8. 7 2. 8. 8
B. IKATAN ANTARATOM
IKATAN ION
IKATAN ION
Ikatan ion dapat terjadi jika ada
serah terima elektron dari ion positif (atom yang melepaskan elektron) ke ion
negatif (atom yang menangkap elektron). Ion positif dan ion negatif diikat oleh
suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan dinamakan senyawa ion.
a) Pembentukan Ikatan Ion
Umumnya,
ikatan ion terjadi antara atom logam yang cenderung melepaskan elektron dengan
atom nonlogam yang cenderung menerima elektron.
Contoh:
2.
8. 1 2. 8
2.
8. 7 2. 8. 8
_____________________+
_____________________+
Na+ +
Cl- → NaCl
Jadi
rumus kimianya: NaCl
Pembentukan ikatan ion
dengan gambaran struktur lewis:
2) Ikatan yang terjadi antara
atom Ca dan F
20Ca
dengan 9F
20Ca
→ Ca2+ + 2e
2.
8. 8. 2 2. 8. 8
9F +
e→ F-
2. 7 2.
8
______________________+
Ca2+ + 2F- → CaF2
Ca2+ + 2F- → CaF2
Jadi
rumus kimianya: CaF2
Pembentukan
ikatan ion dengan gambaran struktur lewis:
b) Sifat-sifat Senyawa Ion
Senyawa
ion mempunyai beberapa sifat, di antaranya:
1) berwujud padat pada suhu
kamar
Pada ikatan ion terjadi gaya tarik
menarik (elektrostatik) antara kation dengan anion. Tarik menarik akibat muatan
ion yang berlawanan antara Na+ dan Cl-, tidak berhenti
sampai terbentuknya sepasang ikatan ion tetapi sampai terbentuknya struktur
kristal.
2) mempunyai titik didih dan
titik leleh yang tinggi
Struktur kristal senyawa ion yang
terbentuk memengaruhi sifat fisika senyawanya. Struktur kristal itu tersusun
atas jutaan ion Na+ dan Cl-. Setiap ion Na+ dapat
mengikat 6 ion Cl-. Begitu juga dengan ion Cl- yang dapat
mengikat 6 ion Na+. Gaya tarik menarik antarion sangat kuat sehingga
posisi ion-ion tidak mudah berubah dan diperlukan energi yang cukup besar untuk
memutuskan ikatan ionnya. Hal itulah yang menyebabkan garam berwujud kristal
padat, serta mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
3) dapat menghantarkan listrik
dalam bentuk cairan atau lelehan
Sifat senyawa ion yang dapat
menghantarkan arus listrik dikarenakan dalam bentuk cairan atau lelehan,
ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik
dikarenakan ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
4) mempunyai sifat keras namun
mudah rapuh
Posisi ion Na+
dan Cl- berselang seling untuk memaksimalkan daya tarik antarion.
Pada saat garam dikenakan suatu energi, misalnya dipukul menggunaka palu,
lapisan yang terkena pukulan akan bergeser sehingga ion-ion yang bermuatan sama
dari lapisan yang berbeda akan saling berhadapan. Ion-ion yang muatannya sama
akan saling menolak. Tolak menolak antarion itulah yang menyebabkan kekuatan
ikatan ion akan berkurang sehingga garam dapur dan senyawa ion lainnya bersifat
rapuh.
Berikut adalah animasi ikatan ion.
IKATAN KOVALEN
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang
terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen cenderung
terjadi pada atom nonlogam.
a) Pembentukan Ikatan Kovalen
Umumnya,
ikatan kovalen dibentuk oleh atom-atom nonlogam. Jika atom-atom yang berikatan
kovalen berasal dari atom sejenis, maka molekul yang terbentuk dinamakan molekul
unsur. Adapun molekul yang terbentuk dari ikatan kovalen atom-atom yang
tidak sejenis dinamakan molekul senyawa.
1) Pembentukan ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan.
Contoh:
ü Ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl
ü Ikatan yang terjadi antara 2 atom H
2) Pembentukan ikatan kovalen rangkap
Ikatan
kovalen rangkap merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama
lebih dari satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Ada 2 jenis
ikatan kovalen rangkap yaitu ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen
rangkap 3.
Contoh:
ü Ikatan yang terjadi antara 2 atom O
ü Ikatan yang terjadi antara 2 atom N
b) Sifat-sifat Senyawa kovalen
Senyawa kovalen mempunyai beberapa sifat, di antaranya:
1) berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar
2) mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah
3) kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik
4) umumnya bersifat lunak
Video Pembelajaran Ikatan Kimia
Berikut file powerpoint ikatan kimia.
1) berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar
2) mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah
3) kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik
4) umumnya bersifat lunak
Video Pembelajaran Ikatan Kimia
Berikut file powerpoint ikatan kimia.
Untuk mengecek pemahaman kalian, silakan kerjakan soal berikut.
Quiz 1
Semoga mendapatkan ilmu yang berkah. Semangat
belajar.
Langganan:
Postingan (Atom)